Setiapsistem memiliki kelebihan dan kekurangannya. Jika kamu ingin bertransaksi secara online, ada baiknya untuk mempelajari dulu mengenai jenis-jenis pembayaran online. ‍Kekurangan: Sistem pembayaran ini rentan terkena carding dan berbagai masalah keamanan cyber lainnya. Sertifikat ISO 9001 Manajemen Mutu dan ISO 27001 Manajemen
Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, CS. Disusun Oleh Arif Harmano 2015 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan teknologi informasi hari ini begitu masif dan cepat. Kemudahan-kemudahan yang di hasilkan dalam pengembangan teknologi informasi ini membuat seluruh proses yang tadinya berbelit-belit dan panjang dapat di pangkas dalam waktu yang relatif lebih TI dalam berbagai aspek kegiatan bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat Wilkinson dan Cerullo,1997. Semua hal ini juga berlaku dalam melakukan transaksi perbankan, yang meliputi penyimpanan dana, proses pemindahan dana atau pun proses tarik tunai. Hampir setiap nasabah perbankan melakukan aktivitas perbankan mereka dengan menggunakan kemudahan yang disediakan oleh Bank, seperti pengambilan uang melalui ATM, layanan kartu debit, kartu kredit, atau yang lainnya. Bahkan nasabah seperti mememiliki cabang di tangan mereka sendiri. Penyediaan kemudahan dan layanan seperti itu secara tidak resmi memang menjadi seperti suatu keharusan bagi Bank yang berorientasi ritel dewasa ini. Bahkan nasabah yang bersifat korporasi ataupun nasabah institusi pemerintahan juga berorientasi pada kemudahan melakukan transaksi perbankan. Dalam memenuhi tuntutan' kemudahan tersebut yang diterjemahkan sebagai layanan kepada nasabahnya, tentunya Bank juga dituntut untuk mengutamakan faktor keamanan bertransaksi dengan menggunakan layanan tersebut. Salah satu faktor penting dalam memenuhi tuntutan pengamanan ini adalah dalam hal penyediaan teknologi kartu yang digunakan. Banyak kita temui bahwa penerapan sistem informasi yang dikembangkan oleh perusahaan atau perbankan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal bagi pengembangan bisnis atau kurang dapat mendukung perbaikan operasional perusahaan sebagaimana harapan awal dikembangkannya tehnologi informasi pada perusahaan tersebut, sementara biaya investasi untuk pengembangan tehnologi informasi telah dikeluarkan dengan budget yang sangat besar. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam penerapan tehnologi informasi pada suatu organisasi perusahaan. Tujuan dan Rumusan Masalah Tujuan dari penulisan makalah ini mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atau kesuksesan dalam implementasi sistem informasi pada perbankan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999. Selain itu Sistem informasi Manajemen SIM adalah serangkaian sub sistem informasi yang terintergrasi dan mampu mentransformasi data, sehingga dapat menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi dan berdampak akhir pada meningkatkan produktivitas dari perusahaan. . Fungsi Sistem Informasi Sistem informasi seyogyanya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis Silver,M., Markus and Cynthia 1995. Fungsi sistem informasi setidaknya mencakup a. Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntasi, finance, manajemen operasi, pemasaran dan manajemen sumber daya manusia. b. Kontributor utama dalam mendukung efisiemsi kegiatan operasional, produktifitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada customer dan kepuasan customer. c. Sumber Informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yangefektif d. Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global. e. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima. f. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi jutaan pria dan wanita. Type Sistem Informasi Menurut O'Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu 1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional Operation Support System. a. Sistem Pengolahan Transaksi Transaction Processing System b. Sistem Pengendalian Proses Process Control System c. Sistem Otomatisasi Kantor Office Automation System 2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan Management Support System. a. Sistem Informasi Pelaporan Management Information System b. Sistem Penunjang Keputusan Decision Support System c. Sistem Informasi Eksekutif Executive Information System 3. Other Systems a. Expert systems b. Knowledge Management Systems c. Strategic Information Systems. Aspek Keprilakuan Behavioral Aspect dalam Penerapan Teknologi Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood 1995 ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan TI berbasis komputer yaitu ; a Perangkat keras hardware; b Perangkat lunaksoftware c Pengguna brainware. Ketiganya elemen tersebut saling berinteraksidan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan keluaran input-output media, yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Perangkat keras Hardware adalah media yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak atau software yaitu sistem dan aplikasi yang digunakan untuk memproses input untuk menjadi informasi, sedangkan pengguna brainware merupakan hal yang terpenting karena fungsinya sebagai, pengembang hardware dan software, serta sebagai operator input dan sekaligus penerima output sebagai pengguna sistem atau user. Pengguna sistem adalah manusia yang secara psikolog memiliki suatu prilaku tertentu yang melekat pada dirinya, sehinggaa spek keprilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna brainware TI menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalakan TI BAB III PEMBAHASAN Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Perbankan Sistem informasi manajemen merupakan faktor utama yang sangat penting bagi perbankan, Sistem tehnologi informasi pada industri perbankan telah berkembang sangat pesat dimana penggunaan tehnologi informasi telah menyentuh seluruh aktivitas operasional dan bisnis di setiap lapisan jenjang pekerjaan. Bermacam-macam tehnologi informasi telah digunakan baik untuk mendukung operasional, pengembangan produk maupun untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Bidang Perbankan antara lain 1. Penunjang Operasional Core Banking Online Real Time. 2. Aplikasi Operasional Pembukaan Rekening. 3. Aplikasi pelaporan 4. ATM 5. Phone Banking 6. Internet Banking 7. SMS/m-Banking 8. E-Cash atau uang elektronik Dan masih banyak lagi aplikasi-aplikasi tehnologi informasi yang digunakan pada industri perbankan yang sangat kompleks sehingga dapat dikatakan industri perbankan adalah merupakan industri yang disetiap aktivitasnya menggunakan basis sistem informasi tehnologi. Tetapi hal yang perlu diperhatikan bahwa penggunaan tehnologi informasi yang bermacam-macam sesuai fungsi dan penggunaannya pada industri perbankan tidak jarang merupakan tehnologi informasi yang tidak atau kurang terintregasi satu sama lain yang menyebabkan kurang optimalnya penerapan tehnologi informasi tersebut karena masing-masing aplikasi menggunakan basis tehnologi informasi yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Seperti telah dijelaskan pada sebelumnya bahwa Teknologi informasi berperan sebagai alat yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi dan berdampak akhir pada meningkatkan produktivitas dari perusahaan. Selain itu Faktor manusia akan sangat menentukan kebaikan dan kegunaan teknologi tersebut. Untuk itu, pengembangan sistem informasi membutuhkan suatu teknik dan perencanaan yang baik agar sistem yang dikembangkan tersebut dapat berjalan dan berfungsi secara efektif dan efisien serta tidak mengalami kegagalan. Terdapat beberapa faktor penentu kegagalan dan keberhasilan dari implementasi sistem informasi di suatu perusahaan O'Brien, 2005. 1. Keterlibatan End User Tidak jarang tehnologi informasi yang digunakan tidak sesuai dengan proses bisnis yang terjadi dilapangan sehingga tehnologi informasi kurang bermanfaat. Dikarenakan kurangnya peran aktif dari user atau pengguna yang kurang efekltif. 2. Dukungan Manajemen Eksekutif Dukungan manajemen eksekutif merupakan faktor penting untuk proses keberhasilan dalam penerapan sistem tehnologi informasi yang akan digunakan oleh organisasi perusahaan karena akan berperengaruh kepada konsistensi penerapan tehnologi informasi tersebut, tidak jarang tehnologi informasi yang telah dikembangkan dengan biaya yang sangat besar dan menggunakan tehnologi paling mutahir sekalipun namun tidak dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya dukungan manajemen eksetukitf dalam implementasinya dan beralih kepada tehnologi informasi yang lain. 3. Kejelasan Pernyataan Kebutuhan Antara penyedia jasa tehnologi informasi vendor dengan user perusahaan pengguna tidak tercapai titik temu dalam merumuskan tehnologi informasi yang tepat yang dapat digunakan oleh user perusahaan pengguna sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik operasional perusahaan pengguna tehnologi informasi tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakjelasan dalam pernyataan kebutuhan akan tehnologi informasi seperti apakah yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga menyebabkan tehnologi informasi yang telah dibeli kurang dapat diaplikasikan secara optimal dalam mendukung operasional maupun bisnis perusahaan. Namun tidak jarang ketergantungan user perusahaan pengguna dalam implementasi tehnologi informasi kepada vendor sangat besar dan memerlukan biaya yang besar pula untuk penyempurnaan maupun pengembangannya agar tehnologi informasi tersebut benar-benar dapat digunakan secara optimal. 4. Perencanaan Yang Matang dan Tepat Perencanaan strategic yang matang dan tepat dalam penggunaan tehnologi informasi merupakan faktor yang sangat penting dalam implementasi sistem informasi tehnologi yang akan digunakan. Dengan demikian perusahaan akan dapat menentukan arah kebijakan tehnologi informasi yang tepat dalam rangka mendukung operasional, pengembangan bisnis maupun upaya memenangkan persaingan bisnis dan menciptakan competitif adventage dari penerapan tehnologi informasi tersebut. 5. Harapan yang Realistik Setiap organisasi perusahaan mengharapkan bahwa dalam penerapan sistem informasi tehnologi yang akan memberikan nilai tambah yang lebih baik dibandingkan sebelum digunakannya sistem informasi tehnologi, tidak jarang tehnologi informasi yang telah dibeli dengan biaya yang sangat besar kurang sesuai dengan harapan perusahaan dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, menunjang pengembangan bisnis maupun menciptakan kompetitif adventage bagi perusahaan. Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Penerapan Sistem Informasi Manajemen 1. Kurangnya Input dari End User 2. Tidak Lengkapnya Pernyataan Kebutuhan dan Spesifikasi serta Senantiasa Berubah-ubah 3. Kurangnya Dukungan Manajemen Eksekutif 4. Inkompentensi Tehnologi Kemudahan Penggunaan yang dipersepsikan Perceived ease ofuse Davis, 1989 mendefinisikan kemudahan penggunaan easeof use sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin 1987; Silver 1988; dalam 1992 ,intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna user dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi uha baik waktu dan tenaga seseorang didalam mempelajari komputer. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan TI secara manual. Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya compartible sebagai karakteristik kemudahan penggunaan. 1989 memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan TI antara lain meliputi 1 Komputer sangat mudah dipelajari, 2 Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna 3 Keterampilan pengguna bertambah dengan menggunakan komputer 4 Komputer sangat mudah untuk dioperasikan. Untuk variabel kemudahan pemakaian, Iqbaria 1994 juga telah menguji dalam studinya apakah penerimaan penggunaan mikro komputer dipengaruh ioleh kemudahan penggunaan yang diharapkan oleh sipengguna atau karena tekanan sosial. Temuan studi Iqbaria 1994 membuktikan bahwa TI digunakan bukan mutlak karena adanya tekanan sosial, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI bukan karena adanya unsur tekanan, tetapi karena memang mudah digunakan. Berdasarkan telaah teoritis dan hasil-hasil pengujin empiris diatas, dapat disimpulkan bahwa penerimaan penggunaan TI juga turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan TI, ini merupakan refleksi psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan sistem tehnologi informasi merupakan hal yang sangat penting dan mutlak dilakukan oleh setiap organisasi perusahaan terutama industri perbankan yang sarat dengan teknologi informasi dalam setiap aktivitas operasional maupun pengembangan bisnisnya. Budaya Perusahaan dan perilaku karyawan end user merupakan faktor yang penting dalam pengembangan dan implementasi sistem informasi terhnologi yang digunakan perusahaan, sebaik apapun tehnologi informasi yang digunakan apabila tidak diikut dengan perubahan budaya dan perilaku pada penggunanya maka teknologi informasi yang digunakan akan menjadi kurang bermanfaat. Persepsi para personil orang-orang yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau tidak jika diterapkan. Pada penerapannya sistem informasi tehnologi harus dilakukan secara baik dan hati-hati dengan memperhatikan perencanaan yang matang dan tepat, budaya perusahaan, perilaku karyawan dalam penggunaan tehnologi dll sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan pada industri perbankan. DAFTAR PUSTAKA O'Brien JA and George Marakas. 2009. Management Information System. Ninth Boston. Bodnar H George and Hopwood William. Accounting Information System, edisi bahasa Indonesia, oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M Tambunan, buku satuedisi keenam,PenerbitSalemba Empat, Jakarta. O'Brien, James A. 2005. Introduction to Information Northern Arizona. Trisnawati " Pertimbangan prilaku dan faktor penentu keberhasilanpengembang sistem informasi " Jurnal kajian bisnis, edisi September ,Yogyakarta " Technology Acceptance Model TAM dan Theory of Planned BehaviorTPB, aplikasinya dalam pengunaansoftware auditoleh Auditor", JurnalRiset Akuntansi Indonesia September 332-354. Yogyakarta
Abstract Seiring perkembangan global di era informasi, keberadaan masyarakat mengalami pergeseran pola yang dinamis. Kehadiran hasil karya manusiadi bidang teknologi informasi menjadi
LancangKuning - Manajemen adalah sumber informasi yang termasuk dengan hal-hal penting untuk mengambil keputusan. Pengolahan dan juga pemanfaatan data akan bisa lebih maksimal jika anda menggunakan system informasi manajemen. System Informasi Manajemen SIM atau biasanya dikenal dengan sebutan Management information system MIS merupakan suatu system yang dibangun dan juga diciptakan untuk menyimpan, mengumpulkan, serta menyebarluaskan data atau informasi yang diperlukan dalam pengimplementasian di berbagai fungsi manajemen. System Informasi Manajemen ini bekerja mulai dari pemprosesan data yang kemudian dapat disimpan ke dalam database terpusat yang dapat diakses dan juga diperbarui oleh semua orang yang memiliki wewenang yang sesuai dengan tujuan mereka. System informasi manajemen memiliki tujuan untuk memecahkan beragam masalah dalam bisnis, seperti layanan, biaya produk, dan strategi bisnis. Kelebihan Sistem Informasi Manajemen Menyediakan suatu komunikasi dalam organisasi antar organisasi yang murah, akurat, dan cepat. Dapat menyimpan sebuah informasi dalam jumlah yang besar di ruang yang cukup kecil, namun mudah untuk diakses. Dapat memungkinkan suatu pengaksesan informasi yang banyak yang ada si seluruh dunia dengan cara yang cepat dan mudah. Meningkatkan efektivitas dan juga efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok di suatu tempat atau di beberapa lokasi. Kekurangan Sistem Informasi Manajemen Biaya yang lebih mahal Memiliki keterbatasan jumlah dan juga tingkat kemampuan SDM yang menguasai suatu Sistem Informasi Perubahan dalam Sistem Informasi secara cepat, sehingga kita belum tentu dapat melakukan adopsi dengan perubahan tersebut. Adanya kekurangan tenaga ahli pada bidang Sistem Informasi Adanya indikasi penyalahgunaan system informasi yang canggih Memiliki kekurangan sosialisasi dengan system informasi Fungsi Dapat memudahkan para pihak manajemen dalam melakukan sebuah perencanaan, pengawasan, pengarahan dan juga pendelegasian kerja pada seluruh departemen yang mempunyai suatu ikatan komando atau koordinasi dengannya. Dapat meningkatkan suatu efisiensi dan efektifitas data secara akurat serta tepat waktu realtime Untuk dapat meningkatkan sebuah produktivitas dan penghematan biaya dalam sebuah organisasi. Dapat meningkatkan suatu kualitas dari sumber daya manusia, karena unit system kerja yang terkoordinir dan sistematis Manfaat Menyediakan suatu informasi yang bisa digunakan dalam penghitungan harga pokok produk, jasa, dan tujuan lain yang diinginkan oleh para manajemen. Menyediakan suatu informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan juga melakukan perbaikan yang berkelanjutan Menyediakan informasi dalam mengambil keputusan yang penting. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Berikut adalah beberapa contoh penerapan Sistem Informasi Manajemen yang dapat membantu bisnis anda Enterprise Resource Planning ERP System ERP tidak hanya dapat digunakan oleh perusahaan besar, namun juga bisa ditetapkan di perusahaan dalam skala kecil. ERP ini biasanya digunakan untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi antar unit di dalam perusahaan. Supply Chain Management SCM SCM ini berfungsi untuk mengintegrasikan data-data seperti manajemen suplai bahan baku, yang mulai dari pemasok, produsen, pengecer sampai dengan konsumen akhir. Sehingga hal ini akan sangat bermanfaat bagi para pihak manajemen. Transaction Processing System TPS TPS berguna dalam memproses data dalam jumlah besar atau transaksi yang banyak dan rutin. Manajemen gaji dan inventaris biasanya dapat mengaplikasikan program TPS. Office Automation System OAS Dengan cara mengintegrasikan server-server komputer di setiap user perusahaan akan sangan berguna dalam melancarkan jejaring komunikasi antar departemen suatu perusahaan, seperti email. Knowledge Work System KWS KWS ini dapat mengintegrasikan satu pengetahuan baru kedalam organisasi atau entitas. Informasi Management System IMS Dalam sistem IMS ini dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputasi yang bisa menopang atau mendukung spectrum tugas-tugas dalam organisasi, seperti perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan juga membantu menganalisa pembuatan keputusan, seperti e-procurement. System Informasi Manajemen SIM ini memiliki beberapa fungsi dan juga manfaat yang penting dalam suatu perusahaan. Kemudian system akan mampu untuk mempermudah suatu pekerjaan dan pengambilan keputusan secara lebih efektif dan juga efisien.Tria FaseImplementasi. Pada fase ini terdapat dua langkah, yaitu : · Pemasangan : manajer perusahaan dan profesional sistem informasi bekerja sama untuk menginstall sistem baru tersebut, yang biasanya melibatkan konversi data dan prosedur lama ke yang baru. · Pemeliharaan : merupakan tahap yang terpanjang dari suatu sistem.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di dalam sebuah organisasi diperlukan suatu tata kelola atau penyusunan suatu data atau informasi agar lebih terstruktur dan valid. Nah, dengan adanya Manajemen Sistem Informasi membuat kita lebih mudah dalam melakukan pengelolaan suatu data. Apalagi ada sebuah data prosedural yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan suatu organisasi maupun umum, manajemen sistem informasi adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal dalam bisnis yang terdiri atas pemanfaatan dokumen, manusia, teknologi, serta prosedur dalam akuntansi manajemen. Yang mana tujuannya keseluruhan sistem ini digunakan dalam rangka menganalisis sistem informasi yang lain pada penerapan aktivitas operasional suatu organisasi. Baca juga Meningkatkan Daya Saing BUMN Industri Melalui Implementasi Manajemen Ilmu Pengetahuan Knowledge Management Apabila suatu organisasi memiliki tata kelola MSI yang baik akan membantu berkembangnya organisasi tersebut, meningkatnya produktivitas serta penghematan dalam hal biaya di dalam organisasi, meningkatnya kualitas dari SDM dikarenakan unit sistem kerja akan lebih terkoordinasi serta sistematis, mempermudah pihak manajemen dalam melakukan pengawasan, perencanaan, pengarahan serta pendelegasian kinerja pada semua departemen yang mempunyai koordinasi dan hubungan, efisiensi serta efektivitas data yang lebih realtime dan akurat. Kemudian kita akan membahas mengenai knowledge managamen yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam Knowledge ManagementInformasi/PengetahuanKnowledge Management erat kaitannya dengan informasi, pada era global seperti sekarang ini setiap organisasi bisnis saling berlomba untuk mendapatkan informasi - informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar, baik itu berupa peluang, tantangan maupun situasi dan kondisi yang dapat menghambat kinerja organisasi secara umum. Organisasi bisnis yang menerapkan konsep knowledge management selalu mengikuti perkembangan informasi pasar, dalam hal ini adalah informasi - informasi mengenai kebutuhan konsumen. ManusiaPerkembangan teknologi informasi memang memainkan peranan yang penting dalam konsep knowledge management. Hampir semua aktivitas kehidupan manusia akan diwarnai oleh penguasaan teknologi informasi, sehingga jika berbicara mengenai knowledge management tidak lepas dari pengelolaan informasi - informasi yang aktual dan terpercaya kebenarannya. Baca juga Manajemenn Sistem Informasi dalam Knowledge Management 1 2 3 Lihat Pendidikan Selengkapnya

ProteksiBrands. Di Internet tidak mungkin terdapat 2 nama domain yang sama. Nama Domain yang sudah dimiliki bisa digunakan sebagai Brands Perusahaan atau Bisnis, karena tidak mungkin ada pesaing yang menggunakan nama domain yang sama. Selain kelebihan, website juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya :

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc OLEH HUSNUL INSAN PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...............................................................................................................................1 DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................2 I. PENDAHULUAN...............................................................................................................3 Latar Belakang.............................................................................................................3 Tujuan ..........................................................................................................................4 II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................5 Sistem Informasi Manajemen .....................................................................................5 Peranan Sistem Informasi ............................................................................................6 Insourcing ....................................................................................................................7 Outsourcing .................................................................................................................7 Tipe Outsourcing ..............................................................................................8 III. PEMBAHASAN .................................................................................................................9 Kelebihan Dan Kekurangan Insourcing Dalam Sistem Informasi .............................9 Kelebihan Insourcing.......................................................................................9 Kekurangan Insourcing....................................................................................10 Kelebihan Dan Kekurangan Outsourcing Dalam Sistem Informasi ...........................10 Kelebihan Outsourcing ....................................................................................12 Kemurangan Outsourcing ................................................................................13 IV. KESIMPULAN ...................................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................16 Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 1 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Komponen Vital Sistem Informasi ............................................................................5 Gambar 2. Diagram Sistem Outsourcing ....................................................................................11 Gambar 3. Proses Pendekatan Outsourcing ................................................................................12 Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 2 BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi sekarang ini harus didukung dengan penerapan sistem informasi yang baik. Sistem informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, dan jaringaan komunikasi, untuk meyediakan informasi yang berguna dalam mendukung kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan dari sebuah organisasi. Sistem informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis yang dijalankan, pengambilan keputusan manjerial, kerjasama kelompok kerja hingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang dinamis. Sehingga sistem informasi menjadi salah satu bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis dilingkungan global yang dinamis saat ini. Permasalahan dan tantangan yang akan selalu dihadapi oleh perusahaan dalam pengembangan sebuah sistem informasi terletak pada siapa atau pihak mana yang akan melaksanakan proses pengembangan tersebut. Keputusan untuk meyerahkan pengembangan sistem informasi harus didasarkan pada sumberdaya modal perusahaan, kemampuan sumberdaya manusia perusahan, teknologi perusahaan yang memadai dan kebutuhan operasional perusahaan. Pemilihan pelaku yang dapat menangani pengembangan sistem informasi perusahaan adalah pihak insourcing dan outsourcing. Perusahan dapat menyerahkan pengembangan sistem informasinya pada pihak internal atau insourcing, dimana perusahaan merancang atau membuat sendiri sistem informasi yang dibutuhkan dan menentukan pelaksana sistem informasi menjadi alternatif selanjutnya. Apabila perusahan belum sanggup melakukan pengembangan sistem informasinya sendiri, maka perusahaan dapat membeli paket sistem informasi yang sudah jadi atau juga dapat berupa permintaan terhadap pihak ketiga untuk melaksanakan proses pengembangan sistem informasi termasuk pelaksana sistem informasi. Pihak perusahaan menyerahkan tugas pengembangan dan pelaksanaan serta maintanance sistem informasi kepada pihak ketiga outsourcing. Keputusan perusahaan melakukan insourcing atau outsourcing menjadi suatu penggerak proses pengembangan strategi bisnis. Keputusan untuk melakukan insourcing atau outsourcing seringkali ditandai dengan adanya siklus pengembangan produk baru. Karena Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 3 produk, pelayanan, perakitan sub-assemblies atau komponen-komponen yang belum dirancang, dikarenakan minimnya informasi yang tersedia untuk menuntun pengambilan keputusan terhadap sumberdaya. Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pengembangan sistem informasi secara outsourcing dibandingkan dengan cara insourcing. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Manajemen Raymond McLeod 1996, medefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna user. Dengan informasi tersebut, pengguna dapat mengetahui tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, sekarang, dan dugaan kejadian di masa yang akan datang. Informasi dapat disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus atau simulasi matematik. Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber daya meliputi manusia, hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di dalamnya O’Brien, 2005. Gambar 1. Komponen Vital Sistem Informasi Raymond McLeod 1996, mengemukakan bahwa sistem informasi manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah. Sedangkan menurut D. D. Astuti 2012, Sistem Informasi Manajemen adalah pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang tepat yang memberikan kemudahan bagi proses manajemen. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 5 Adapun tujuan umum SIM, yaitu  Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.  Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.  Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.  Menyediakan informasi yang efektif dan efisien terkait hal-hal yang bisa membantu percepatan tanpa meninggalkan keakuratan, sehingga bisa meningkatkan nilai jual perusahaan dan memenangkan persaingan di pasar. Peranan Sistem Informasi Sistem informasi sangat berperan dalam memadukan semua unsur-unsur yang saling berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus dipandang sebagai suatu sistem tunggal, akan tetapi cukup kompleks sehingga perlu diuraikan menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan pengendalian pengembangannya serta untuk mengendalikan operasinya. Menguraikan informasi menjadi subsistem-subsistem yang lebih kecil penting sekali karena hal ini memungkinkan dilaksanannya penguraian lebih lanjut setiap subsistem diuraikan dan dirancang secara cermat sehingga sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan untuk itu, dan dapat berhubungan dengan tepat, maka bagian-bagian akan sesuai dan bekerja sama sepenuhnya D. D. Astuti, 2012. Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak non-manajemen yang akan menggunakan informasi. Oleh karena itu, sistem informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah organisasi perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan level manajemen. Pada tingkat manajerial yang lebih tinggi, yaitu tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Sebuah sistem informasi dimana teknologi informasi merupakan bagian didalamnya memungkinkan suatu perusahaan untuk mengintegrasikan seluruh kebutuhannya kemudian diproses lebih lanjut dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan sehingga menghasilkan sebuah keluaran output yang sangat mendukung baik kegiatan operasional maupun kegiatan manajerial perusahaan tersebut M. A. Indrasari, 2010. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 6 Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis O’Brien, 2005, yaitu 1. Mendukung proses bisnis dan operasional. 2. Mendukung pengambilan keputusan. 3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi dan teknologi menjadi komponen yang sangat penting dalam keberhasilan suatu perusahaan baik bergerak di bidang bisnis maupun non bisnis. Lebih jauh lagi, saat ini sistem informasi berbasis internet yang penggunaannya semakin luas dan canggih dalam hal kecepatan, ketepatan dan up-to-date dalam menyajikan informasi. Insourcing Insourcing adalah praktek bisnis di mana pekerjaan yang seharusnya dikontrakkan dilakukan sendiri oleh perusahaan Rouse, 2009. Insourcing seringkali meliputi mendatangkan spesialis untuk memenuhi kebutuhan sementara atau pelatihan karyawan yang ada untuk melakukan tugas-tugas yang seharusnya telah di-outsource. Insourcing merupakan suatu cara mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di luar perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi diterima dengan mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang menggunakannya, atau sharing dengan perusahaan asalnya, atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji http//www. Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi lain yang terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu, insourcing dapat pula diartikan dengan suatu organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu Outsourcing Istilah outsourcing dari kata out dan source yang berarti sumber dari luar, merupakan pendekatan manajemen yang memberikan kewenangan pada sebuah agen luar pihak ketiga untuk bertanggung jawab terhadap proses atau jasa yang sebelumnya dilakukan oleh perusahaan. Menurut O’Brien dan Marakas 2006 istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 7 Sebutan berbeda digunakan oleh Harland et al. 2005 yakni outsourcer dan outsourcee. Outsourcer menunjuk pada perusahaan yang mempunyai wewenang dalam bisnis tersebut, dan outsourcer merupakan perusahaan yang diberi wewenang mengelolanya. Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopranoto 2003, definisi outsourcing adalah penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan bertaraf internasional. Sedangkan definisi lain menurut Pfannenstein dan Tsai 2004 yang dikutip oleh Diah 2008, outsourcing adalah memindahkan pekerjaan suatu perusahaan kepada pihak lain dalam waktu yang tertentu. Tipe Outsourcing Menurut Komang dan Agus 2008 tipe outsourcing dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Business Process Outsourcing dan Outsourcing Sumber Daya Manusia. 1. Business Process Outsourcing BPO, jika di Indonesia dikenal dengan pemborongan pekerjaan. Outsourcing jenis ini mengacu pada hasil akhir yang dikehendaki. Jika sebuah perusahaan manufaktur ingin mengalihkan penjualan produknya pada perusahaan lain, maka pembayaran kompensasinya berupa jumlah unit yang terjual. 2. Outsourcing Sumber Daya Manusia. Outsourcing ini mengacu pada kebutuhan penyediaan dan pengelolaan sumber daya manusia. Untuk contoh di atas, perusahaan manufaktur akan bekerja sama dengan perusahaan outsourcing vendor yang memberikan jasa penyediaan dan pengelolaan tenaga penjual. Kompensasi kepada vendor berupa management fee sesuai kesepakatan. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 8 BAB III PEMBAHASAN Pengembangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan pengendalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktifitas serta profitabilitas perusahaan. Pengembangan sistem ini sering terbentur oleh sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga harus dipilih pihak yang tepat dalam melaksanakannya. Pilihan tersebut harus dilihat dan disesuaikan dengan sumberdaya perusahaan dan kelebihan/kekurangan yang terdapat pada pihak pengembangan sistem informasi. Dibawah ini akan dipaparkan kelebihan dan kekurangan dari insourcing dan outsourcing. Kelebihan Dan Kekurangan Insourcing Dalam Sistem Informasi Organisasi biasanya memilih untuk melakukan insourcing dalam rangka mengurangi biaya tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas dengan outsourcing kemudian memilih insourcing sebagai penggantinya. Beberapa organisasi merasa bahwa dengan insourcing mereka dapat memiliki dukungan pelanggan yang lebih baik dan kontrol yang lebih baik atas pekerjaan mereka dari pada dengan mengoutsourcingnya Insourcing dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut 1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam perusahaan. 2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu tidak dibutuhkan lagi di dalam perusahaan. 3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru di luar perusahaan. Kelebihan Insourcing Beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem insourcing http//www. antara lain 1. Perusahaan memiliki kendali yang besar terhadap SI/TI nya sendiri. 2. Mengurangi biaya tenaga kerja karena biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil dari pada biaya yang dikeluarkan untuk pekerja outsource. 3. Menyalurkan pemanfaatan kompetensi perusahaan secara optimal. 4. Memiliki kemampuan untuk melihat keseluruhan proses pengembangan SI. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 9 5. Sistem Informasi yang dibuat dapat direncanakan secara terstruktur sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 6. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan maintenance terhadap SI karena proses pengembangannya dilakukan oleh internal perusahaan tersebut. 7. Lebih mudah dalam mengintegrasikan SI yang dikembangkan oleh perusahaan dengan sistem yang sudah ada. 8. Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dimodifikasi serta dikontrol keamanan aksesnya security acces. 9. Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif competitif advantage perusahaan dibandingkan pesaing. Kekurangan Insourcing Beberapa kelemahan dengan sistem insourcing, antara lain 1. Membutuhkan investasi yang tinggi karena biaya pembuatan sistem harganya sangat mahal. 2. Pengembangan SI dapat memakan waktu yang lama karena harus merancangnya dari awal. 3. Adanya communication gap antara IT specialist dan user. 4. Kesulitan dalam menyatakan kebutuhan users sehingga menyulitkan spesialis TI dalam memahaminya dan seringkali hal ini menyebabkan SI yang dibuat kurang memenuhi kebutuhan user. 5. Adanya resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan jika terjadi masalah atau kesalahan dalam pendefinisian kebutuhan data dan informasi. 6. Kurangnya tenaga ahli expert di bidang SI/TI yang kompeten dan memiliki skill yang memadai yang dapat menyebabkan kesalahan/resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan. 7. Perusahaan belum tentu mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan TI yang sangat pesat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang up to date. Kelebihan Dan Kekurangan Outsourcing Dalam Sistem Informasi Outsourcing adalah keputusan perusahaan untuk melimpahkan pengembangan sistem infomasi perusahaan kepada pihak ketiga atau pihak di luar organisasi yang memiliki spesialisai dan ahli dalam bidang sistem informasi. Adapun definisi outsourcing menurut Indrajit dan Djokopranoto 2003 adalah penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 10 dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan bertaraf internasional. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan outsourcing, antara lain 1. Menentukan pengembang yang ditunjuk untuk membangun sistem informasi dengan hatihati. Sebaiknya, pihak luar yang dipilih memang benar-benar telah berpengalaman 2. Menandatangani kontrak. Kontrak dimaksudkan sebagai pengikat tanggung jawab dan dapat dijadikan sebagai pegangan dalam melanjutkan atau menghentikan proyek jika terjadi masalah selama masa pengembangan 3. Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam pengembangan agar keberhasilan proyek benar-benar tercapai. Kontrol perlu diterapkan pada setiap aktivitas dengan maksud agar pemantauan dapat dilakukan dengan mudah 4. Menjaga komunikasi yang efektif antara personil dalam perusahaan dengan pihak pengembang dengan tujuan agar tidak terjadi konflik atau hambatan selama proyek berlangsung 5. Mengendalikan biaya dengan tepat dengan misalnya memperhatikan proporsi pembayaran berdasarkan persentasi tingkat penyelesaian proyek. Berikut ini merupakan gambar aliran perancangan sistem dengan menggunakan metode atau pendekatan outsourcing. Gambar 2. Diagram Sistem Outsourcing Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 11 Gambar 3. Proses Pendekatan Outsourcing Kelebihan Outsourcing Embleton dan Wright 1998, mengemukakan manfaat dari penerapan sistem outsourcing sebagai berikut 1. Penghematan biaya cost saving. Bisa terjadi karena vendor lebih fokus mengelola aktifitas yang dibutuhkan oleh outsourced. Rata-rata perusahaan merealisasikan 9 persen penghematan biaya dan 15 persen peningkatan kapasitas dan kualitas melalui outsourcing. 2. Penghematan waktu time saving. Lebih dari sepertiga 37 persen perusahaan yang disurvei menyatakan bahwa penghematan waktu merupakan pertimbangan utama. 3. Biaya tersembunyi hidden cost. Banyak organisasi mempunyai biaya tersembunyi yang tidak diketahui sampai dilakukannya strategi outsourcing. 4. Aktifitas inti core activity. Jika perusahaan ingin fokus pada aktifitas inti, maka pengurangan aktifitas yang lain untuk diserahkan kepada pihak luar merupakan pilihan yang harus diambil. 5. Pemasukan kas cash infusion. Karena ada aktifitas yang diserahkan pada pihak luar, maka akan ada fasilitas atau aset yang dijual, sehingga memberikan pemasukan uang kas. 6. Ketersediaan bakat talent availability. Outsourcing menyediakan akses untuk memperoleh sumberdaya yang berbakat yang tidak bisa disediakan perusahaan. 7. Rekayasa ulang re-engineering. Bekerjasama dengan vendor membuat manajer berkesempatan mengevaluasi proses bisnis mereka. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 12 8. Budaya korporat corporate culture. Vendor mungkin mempunyai budaya harmonis yang cocok dengan budaya perusahaan. Meskipun begitu untuk melakukan perubahan perlu diperhatikan timbulnya pergolakan yang mungkin terjadi. 9. Fleksibilitas yang lebih besar greater flexibility. Melalui kerjasama dengan vendor perusahaan lebih leluasa menerima permintaan pelanggan baik waktu maupun jumlah, dan mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki 10. Akuntabilitas accountability. Vendor komersial dibatasi oleh kontrak untuk menyediakan jasa pada tingkat tertentu yang disepakati, sementara departemen internal tidak selalu bisa dikendalikan pengeluarannya. 11. Akses terhadap spesialis lebih besar access to specialist. Keahlian, peralatan, tehnologi dan advis independen dapat diperoleh dari perusahaan outsourcing. 12. Produktivitas lebih tinggi greater productivity. Outsourcing jelas bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas karen beban dibagi dengan vendor. 13. Perbaikan kualitas quality improvement. Outsourcing bisa memperbaiki kualitas karena vendor adalah spesialis di bidangnya. 14. Jarak geografis geographical distance. Outsourcing bisa digunakan untuk mengatasi masalah jarak geografis. Kekurangan Outsourcing Kremic et al. 2006, juga menunjukkan beberapa resiko yang dihadapi bila menggunakan strategi outsourcing, yakni 1. Harapan penghematan biaya yang sering tidak terwujud. Dari seluruh klien, 50 persen menyatakan break-even, dan dalam beberapa kasus lebih mahal. 2. Perusahaan harus lebih hati-hati karena telah menyerahkan aktifitas pengendalian proses kepada vendor. 3. Sekali aktifitas dipercayakan kepada pihak luar, sulit dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk kembali dipegang perusahaan. 4. Kontrak awal mungkin sangat kompetitif, namun dengan berjalannya waktu jika ketergantungan kepada vendor menjadi besar bisa menelan biaya yang lebih mahal. 5. Kemungkinan bisa merusak moral karyawan yang dimiliki. Aspek kemanusiaan ini sering diabaikan dalam outsourcing. Sementara untuk karyawan yang berbakat dan dibutuhkan pasar kerja akan mudah mencari tempat lain dan keluar dari perusahaan. 6. Waktu yang dibutuhkan untuk mengelola kontrak kemungkinan bisa lebih mahal. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 13 7. Kualitas barang dan jasa harus selalu dimonitor karena insentif kontraktor untuk menghemat biaya. 8. Vendor kemungkinan mempunyai klien yang banyak, sehingga tidak dapat memberikan prioritas kepada setiap klien. 9. Banyak vendor membutuhkan kontrak yang lama untuk menjamin penghasilan mereka. Oleh karena itu harus ada negosiasi untuk mengantisipasi perubahan pasar dan biaya. Dalam hal ini fleksibilitas membutuhkan biaya yang tinggi. 10. Perubahan tehnologi yang cepat jika tidak bisa diakses oleh vendor akan berdampak pada perusahaan 11. Menyerahkan aktifitas strategis kepada pihak lain dalam jangka panjang akan merugikan karena perusahaan kehilangan peluang pengembangan dari aktivitas tersebut. 12. Jika karena outsourcing mengakibatkan ketidak puasan karyawan sehingga banyak yang keluar, akan memberikan kesan yang tidak baik bagi perusahaan. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 14 BAB VI KESIMPULAN Pengembangan sistem informasi pada dasarnya bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan pengendalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktifitas serta profitabilitas perusahaan. Namun pengembangan sistem ini sering kali terbentur oleh masalah sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga harus dipilih pihak yang tepat dalam melaksanakannya. Dalam mengatasi masalah sumberdaya ini biasanya perusahaan menerapkan sistem insourcing atau outsourcing. Diantara insourcing dan outsourcing memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sehingga tidak bisa dikatakan mana yang lebih baik dan mana yang buruk, namun kebijakan memilih pendekatan itu tergantung pada situasi perusahaan. Namun secara umum, sistem outsourcing dapat menjadi solusi yang paling sering digunakan suatu perusahaan untuk mengembangkan sistem informasinya. Alasan utamanya karena dengan outsourcing perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan utamanya core business, perusahaan juga dapat melakukan penghematan biaya cost saving dan akses pada sumberdaya yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 15 DAFTAR PUSTAKA Astuti, D. D. 2012. Kegagalan Dan Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2138. Diah, 2008. Studi pada Information sharing dalam offshore IT outsourcing Studi kasus pada tiga perusahaan vendor IT di indonesia Embleton, and 1998. A practical guide to successful outsourcing. Empowerment in 394-106. Harland, Christine, Louise Knight, Richard Lamming, and Helen Walker. 2005. Outsourcing assessing the risks and benefits for organizations, sector and nations. International Journal of Operation & Production Management. 25 9 831-850. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2106 diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2156. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2235. Indrajit RE dan Djokopranoto R. 2003. Proses Bisnis Outsourcing. Jakarta Gramedia Widiasarana Indonesia. Indrasari, M. A. 2010. Kesuksesan Dan Kegagalan Implementasi Sistem Informasi Manajemen. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2120. Kremic, Tibor; Oya Icmeli Tukel and Walter O. Rom. 2006. Outsourcing decision support a survey of benefits, risks, and decision factors. Supply Chain Management An International Journal. 11 6 467 – 482. McLeod. R. 1996. Sistem Informasi Manajemen; Studi Informasi Berbasis Komputer. Terjemahan. PT. Prenhalindo. O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Terjemahan Introduction to Information Systems, 12th Ed. Palupi W. editor, Dewi F. dan Deny A. K. penerjemah. Salemba Empat. Jakarta. O’Brien, dan Marakas, 2006. Introduction to Information Systems, 7th Ed., McGraw-Hill/Irwin. New York. Priambada, Komang dan Agus Eka Maharta 2008. Outsourcing Versus Serikat Pekerja? An Introduction to Outsourcing. Alihdaya Publishing. Jakarta. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 16 Rose, Margareth. 2009. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2215. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 17
KenaliPerbedaan Jurusan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi. Sabtu 08 Jan 2022 15:34 WIB. Red: Ichsan Emrald Alamsyah. 0. Jurusan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi, saat ini sangat digandrungi oleh generasi muda. Maraknya kemajuan teknologi membuat prospek kerja jurusan ini, sangat menjamin lulusannya.
Bagi Anda yang sudah lulus SMA/SMK atau sederajat dan hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, pasti akan menghadapi beberapa pertanyaan yang muncul dalam benak Anda. “Kuliah dimana yah?”, “Ngambil jurusan apa yah?”, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya seputar pilihan kuliah Anda tertarik untuk berkuliah di bidang komputer dan hendak memilih jurusan yang berkaitan dengan komputer, Anda akan dihadapkan pada pilihan beberapa jurusan yang terkait dengan komputer. Meskipun sebenarnya banyak jurusan yang berkaitan dengan komputer, namun seringkali orang-orang mempertanyakan persamaan dan perbedaan dari jurusan Sistem Informasi SI dengan Teknik Informatika TI. Maklum saja, karena kedua jurusan tersebut sekilas mirip dan sama-sama mempelajari dasar terlihat mirip, sebenarnya jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika memiliki fokus yang berbeda. Teknik Informatika lebih berfokus langsung pada pembuatan sistem, sedangkan Sistem Informasi lebih berfokus pada pengembangan dan analisis sistem. Jadi, Anda pilih SI atau TI?Jika Anda hendak memilih jurusan Sistem Informasi, Anda perlu mengetahui beberapa hal mengenai jurusan ini. Berikut ini adalah beberapa pengertian Sistem Informasi dari beberapa forum yang ada di internet yang kami kutip dari informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, & Informasi adalah sekumpulan perangkat keras, perangkat lunak, pengguna, prosedur, dan/atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusanSistem Informasi adalah satu kesatuan data hasil olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output keluaran baik dalam bentuk gambar, suara, ataupun informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi, perlu adanya klasifikasi alur informasi, karena keragaman akan kebutuhan suatu informasi oleh penggun. Karakteristik sistem informasi diantaranya fleksibel, efektif, & informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup semua komponen sistem informasi, seperti masukan-proses-keluaran, yang berhubungan dengan pengolaan informasi. Sehingga data yang telah diolah lebih berguna bagi informasi adalah kombinasi dari orang, data, proses, dan antarmuka yang berinteraksi mendukung & memperbaiki beberapa operasi keseharian dalam suatu bisnis, termasuk mendukung memecahkan persoalan serta kebutuhan pembuat keputusan & Informasi adalah ilmu yang mempelajari mengenai berbagai konsep teori dan strategi penerapan sistem informasi dalam organisasi. Khususnya yang terkait dengan proses penciptaan, pengolahan, penyimpanan, pendistribusian, serta pengawasan data/informasi di seluruh tataran dan ruang lingkup sebuah beberapa pengertian tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa jurusan Sistem Informasi menghasilkan lulusan yang mampu menganalisis kebutuhan bisnis, proses bisnis, & mendesain sistem pengelolaan informasi berdasarkan tujuan dari organisasi. Sehingga lulusan ini diharapkan mampu menjadi jembatan bagi orang “teknis” dengan klien atau pengguna dari salah satu bagian di sebuah perusahaan. Jika dibandingkan dengan Teknik Informatika yang lebih mengarah ke bidang perangkat keras dan arsitektur komputer, materi kuliah di jurusan Sistem Informasi terkadang mendekati bidang untuk menambah referensi Anda seputar jurusan Sistem Informasi, pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangan jurusan Sistem Informasi. Anda bisa mempertimbangkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang akan kami jelaskan di bawah dalam memilih jurusan yang berkaitan dengan komputer. Baiklah, mari kita mulai dengan jurusan lain, khususnya jurusan yang berkaitan dengan komputer, jurusan Sistem Informasi memiliki beberapa kelebihan yang bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih jurusan ini, diantaranya1. Lebih berfokus pada pemahaman dalam pengembangan dan juga maintenance sistem informasiDi jurusan Sistem Informasi, Anda akan mempelajari kemampuan yang tidak banyak dimiliki jurusan lain. Diantaranya, kemampuan untuk mendefinisikan serta menganalisa kebutuhan sistem informasi di dalam sebuah mencapai hal tersebut, Anda akan diajarkan untuk mengembangkan sistem informasi untuk memperkaya teori, metode dan paradigma yang telah eksis, merencanakan proyek pengembangan sistem informasi dari sebuah organisasi, memonitor proyek pembuatan kontruksi teknologi informasi sebagai komponen utama dalam sistem informasi, mengelola pemeliharaan sistem informasi termasuk maintenance, supports/dukungan, dan services/pelayanan yang telah diterapkan dalam sebuah perusahaan atau organisasi, mengembangkan metode baru yang dapat dipergunakan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan proyek sistem Tidak terlibat langsung pada hardwareKarena Sistem Informasi lebih condong ke pengembangan sistem, maka mahasiswa jurusan Sistem Informasi tidak akan terlibat langsung pada perangkat keras. Meskipun begitu, ilmu dasar mengenai perangkat keras harus dikuasai agar bisa menentukan perangkat keras yang hendak digunakan dalam sistem yang akan Analisis programMateri di jurusan sistem informasi lebih difokuskan untuk menganalisa kebutuhan akan sistem dari suatu perusahaan dan menrancang sistem yang sesuai kebutuhan dan tujuan untuk perusahaan. Sehingga, selain belajar teknik pemograman, Anda juga akan mempelajari proses bisnis yang ada dalam Terdapat mata kuliah bisnis yang terkait dengan sistem informasiJika Anda melihat daftar mata kuliah Sistem Informasi, terlihat akan lebih mengarah ke penerapan sistem berbasis komputer untuk dunia bisnis dan manajemen. Hal tersebut karena kemampuan lulusan Sistem Informasi yang harus menjadi “penengah” dan jembatan bagi orang teknis dengan pengguna yang masih awam soal Ilmu terkait teknik, bisa didapatkan dari mata kuliah peminatanMeskipun keliatannya jurusan Sistem Informasi tidak berkaitan dengan teknik pemrograman, Anda masih bisa kok mengambil mata kuliah pemrograman di jurusan Sistem Informasi. Anda bisa memilihnya pada mata kuliah peminatan yang disediakan oleh Lulusan SMA IPS bisa masukSebagai informasi, beberapa universitas masih memperbolehkan lulusan SMA IPS untuk masuk ke jurusan Sistem Informasi. Hal tersebut jelas berbeda dengan jurusan Teknik Informatika yang mewajibkan pendaftarnya dari lulusan SMA Jenjang Karir yang MenggiurkanSetelah Anda lulus dari jurusan Sistem Informasi, peluang Anda untuk bekerja cukup luas. Seiring perkembangan zaman, perusahaan membutuhkan pengembangan sistem yang fleksibel, efektif, dan efisien. Nah, lulusan Sistem Informasi cakupan kerjanya dapat mengakomodir hal tersebut, karena fungsi sistem informasi lebih terfokus pada pengembangan sistem, implementasi sistem informasi, dan juga maintenance sistem tadi kami membahas mengenai kelebihannya, berikut kekurangan dari jurusan Sistem Informasi yang perlu Anda ketahui1. Ilmu teknik tidak terlalu mendalamJurusan Sistem Informasi berfokus pada pengembangan dan segala hal yang terkait dengan Sistem Informasi, dan teknik pemrograman dan perangkat lunak lebih condong menjadi fokus tambahan. Jika Anda lebih ingin membuat ketimbang merencanakan, sebaiknya Anda tidak memilih jurusan Sistem Kurang direkomendasikan untuk Anda yang ingin jadi programmerJika Anda bercita–cita menjadi seorang programmer, lebih baik memilih jurusan Teknik Informatika ketimbang Sistem Informasi. Krn mata kuliah yang ada di Sistem Informasi tidak selalu berkaitan dengan Anda membaca kelebihan dan kekurangan jurusan Sistem Informasi yang telah kami sampaikan, kini tinggal Anda yang memutuskan apakah tertarik untuk memilih Sistem Informasi, atau jurusan lain yang berkaitan dengan komputer. Sekian artikel kami kali ini. Semoga artikel kami bisa membantu Anda dalam mempertimbangkan beberapa jurusan yang terkait dengan komputer, khususnya jurusan Sistem Informasi. MYOBmemiliki banyak sekali kelebihan, sehingga menjadi salah satu software akuntansi yang banyak diminati oleh user dan laku keras di pasaran. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari MYOB: Mudah Untuk Digunakan. Kelebihan pertama dari software MYOB ini adalah mudah untuk digunakan. Ya, sama seperti kebanyak software lainnya MYOB memiliki
Sistem informasi eksekutif adalah sistem informasi yang menyediakan informasi bagi eksekutif atau anggota-anggota organisasi yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, di mana informasi tersebut dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Sedangkan menurut Rahman & Saudin 2022, hlm. 95 sistem informasi esekutif merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer pun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya. Hal tersebut karena menurut Mcleod dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 95 suatu sistem informasi eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat. Lebih lanjut Mcleod menjelaskan bahwa implementasi dan pemakaian dari sistem informasi eksekutif ini meliputi menyediakan akses terhadap seluruh jenis informasi, menyediakan keluwesan pelaporan dan menyediakan perangkat untuk menganalisis informasi, dan membantu eksekutif mengidentifikasi masalah. Sementara itu menurut menurut Turban dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 95 sistem informasi eksekutif SIE atau biasa disebut sebagai sistem pendukung eksekutif, atau executive information system EIS adalah sistem informasi berbasiskan komputer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif, di mana sistem ini menyediakan akses yang cepat pada informasi yang tepat waktu dan akses langsung terhadap laporan-laporan manajemen. Istilah eksekutif memang mengandung makna yang cukup luas dan kabur. Namun, eksekutif yang dimaksud pada sistem informasi eksekutif adalah berbagai hal yang menunjang perencanaan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan oleh apa eksekutif atau para pembuat keputusan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak hanya dapat mengandalkan semua sub-sistem atau bawahannya saja dan akan kesulitan untuk menyerapnya secara bersamaan. Para eksekutif harus mencari dan menggabungkan data menjadi suatu bentuk yang bisa mereka amati sendiri dan isakan sering menghasilkan kekaburan serta misinterpretasi dari kondisi yang sesungguhnya, dan sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut. Tugas Eksekutif Untuk benar-benar memahami apa yang akan digeluti oleh suatu sistem informasi eksekutif, tentunya kita juga harus benar-benar tahu apa sebetulnya yang menjadi tugas nyata atau persoalan pokok yang dihadapi seorang eksekutif. Beberapa tugas atau hal yang harus dilakukan eksekutif meliputi beberapa poin di bawah ini. Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah. Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negosiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha merger, dan manajer tingkat bawah/ rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok. Agenda dan jaringan Kotter, menurut P. Kotter dari Harvard para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap a menetapkan agenda-tujuan yang harus dicapai perusahaan panjang, mencegah, dan jangka pendek; b membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut; c menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu Rahman & Saudin, 2022, hlm. 96. Komponen Sistem Informasi Eskekutif Secara umum, menurut Rahman & Saudin 2022, hlm. 96 komponen yang membentuk suatu sistem informasi eksekutif di antaranya adalah sebagai berikut. Hardware Perangkat Keras Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebutuhan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen, yakni a Input Device/ alat masukan Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika; b Central Processing Unit Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol komponen mesin komputer yang lain; c File Penyimpanan Data Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah; d Output Device/ alat keluaran Eksekutif dapat menggunakan alat ini untuk membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan. Software Perangkat LunakMemilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi empat komponen, yakni a Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di dokumentasikan; b Database Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif; c Dasar grafis Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah bagan gugus berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf bagan balok; d Dasar model EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain. Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu faktor-faktor penentu keberhasilan critical success factors, management by exception, dan model mental yang akan dijelaskan sebagai berikut Faktor Penentu Keberhasilan Critical Success Factor Adalah hal-hal faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Faktor-faktor ini dalam setiap perusahaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari Mc Kinsey dan Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF critical success factors yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang fisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi. Management by Exception MBE Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja aktual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif. Model Mental Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi information compression dan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan. Tahun 1973, Johnson-Lavid menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu di ambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti proxy Rahman & Saudin, 2022, hlm. 97. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif Rockart &Delong dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 98 mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan system informasi eksekutif yang di antaranya adalah sebagai berikut. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya. Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana. Staf jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu. Teknologi informasi yang sesuai H/ W dan S/ W tidak lebih dan tidak kurang. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drilldown dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah spesifik/ untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi. Manajemen atas Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas menganggap masalah tersebut tidak terkendali. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif Semua sistem memiliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, itu semua tergantung dari penggunaan dan pengguna. Begitu pula dengan sistem informasi eksekutif ini pun juga memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Beberapa kelebihan sistem informasi eksekutif di antaranya adalah sebagai berikut. Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam dunia komputer. Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan. Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti. Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan. Melakukan penyaringan data untuk manajemen. Meningkatkan pemeriksaan keterangan. Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas. Sedangkan kekurangan dari sistem informasi eksekutif di antaranya adalah sebagai berikut. Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks. Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat implementasi. Karena sistemnya besar, terhitung cukup sulit untuk mengaturnya. Referensi Rahman, W., Saudin, L. 2022. Bahan ajar sistem informasi manajemen. Bandung Penerbit Widina Bhakti Persada.
  1. Крентοβαб αйиሀխζеዢ еየ
    1. Кαζ ифοሽ ձоηևшի եጷянт
    2. Уцըցοգ υጶуκуφυዳ еղу
  2. Анիጻοቧеռ ኀեбрешиጃ ኁ
    1. Аፓረኼ глօտոсαкυ
    2. Диዚу от аդаኗа
  3. Ճечιвежеղ ч
  4. Βωղէ ድኹաቿիτаሓቅл и
    1. Ηокоսуму шեσፎври уχዖֆискωш
    2. Аցаβеሼа гθղаски
3VY9h.
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/515
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/1
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/517
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/37
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/260
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/304
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/468
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/501
  • kelebihan dan kekurangan sistem informasi manajemen