Wapsos- free mp3, ringtones, games, videos, music, Wapsos - unlimited free android mobile phone downloads, ringtones, games, video, mp3, themes, wallpapers.Daftar lagu jepang slow terbaik | blogg, Saya akan membagikan daftar atau kumpulan lagu jeang slow terbaik pilihan dari saya, yang mungkin bisa agan download untuk nambah koleksi lagu
Ada banyak hal yang menarik dari Jepang. Mulai dari bahasa, pakaian adat, hingga kebudayaan lainnya di masyarakat. Dalam tulisan ini akan membahas lagu tradisional Jepang yang masih dinyanyikan sampai sekarang beserta alat-alat musiknya yang juga masih dimainkan. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, orang Jepang sangat bangga jika diminta mempertunjukkannya di depan umum. Wajar saja orang-orang Jepang memiliki self belonging yang kuat terhadap lagu-lagu dan alat musik tradisionalnya. Sebab kesenian musik sudah diajarkan sejak anak-anak di bangku youchien taman kanak-kanak. Lagu tradisional Jepang menjadi salah satu media ajar untuk menanamkan nilai-nilai moral atau mengenalkan cerita-cerita sejarah nenek moyangnya. Daftar Isi Mengenal Sejarah Musik Tradisional dari Jepang Min'yo, Lagu-Lagu Rakyat Jepang Warabe Uta, Lagu Anak-Anak di Jepang Alat Musik Tradisional yang Unik Mengenal Sejarah Musik Tradisional dari Jepang “Ongaku” adalah sebutan untuk musik di Jepang, tapi kalau diterjemahkan secara langsung artinya “suara untuk kenyamanan”. Karena sebenarnya kata “ongaku” merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “on” suara dan “gaku” menyenangkan. Berdasarkan beberapa cerita, dalam sejarahnya musik Jepang pernah memiliki pasar terbesar kedua di dunia setelah musik Amerika Serikat. Jika membahas lagu tradisional Jepang, maka tak dapat melupakan bentuk tertua dari musik Jepang, yaitu shoomyoo nyanyian Budha dan gagaku. Gagaku sendiri merupakan seni musik klasik yang terkenal di era Heian. Bentuk pertunjukannya dibagi dua, yaitu kangen musik instrumental dan bugaku tarian yang diiringi dengan gagaku. Pada abad ke-14, musik dikembangkan ke dalam pertunjukkan teater, yaitu noh. Seiring dengan berjalannya waktu, musik merambah ke seni teater lainnya, seperti bunraku, teater wayang tradisional, dan kabuki. Kini berbagai musik lokal hingga lagu tradisional Jepang dapat ditemukan di tempat-tempat karaoke yang direkam dan dinyanyikan ulang oleh penyanyi modern. Artikel Pilihan Min'yo, Lagu-Lagu Rakyat Jepang Salah satu hal yang berkaitan erat dengan musik tradisional Jepang adalah min'yo, yakni lagu tradisional Jepang dari berbagai daerah yang dikategorikan ke dalam beberapa kelompok. Ada empat kategori, yaitu nyanyian kerja, lagu religi, lagu untuk acara-acara tertentu, seperti pernikahan dan pemakaman, serta lagu anak-anak. Ciri khas dari min'yo adalah penyanyinya diiringi dengan shamisen sejenis alat musik petik, taiko drum Jepang, dan shakuhachi suling bambu. Ada juga yang menambahkannya dengan instrumen tambahan, seperti shinobue seruling melintang, kane bel, koto kecapi 13 senar, dan tsuzumi drum tangan. Namun di era modern sekarang beberapa penampilan min'yo diiringi dengan gitar listrik. Keunikan lainnya dari min'yo adalah kakegoe, yaitu penekanan pada beberapa suku kata yang diiringi dengan teriakan bernada. Sebenarnya kakegoe ini mirip seperti paduan suara, namun antara wilayah satu dengan lainnya memiliki karakteristik yang berbeda. Contohnya, di Okinawa para penyanyi menyerukan “haiyasasa!”. Di beberapa wilayah lain teriakan-teriakan tersebut dapat berupa “sate!”, “dokoisho!”, “a sore!”, dan masih banyak lagi. Warabe Uta, Lagu Anak-Anak di Jepang Warabe uta adalah salah satu bentuk min'yo yang bertemakan lagu anak-anak. Untuk lagu anak-anak ini, justru biasanya dinyanyikan tanpa iringan. Bahkan beberapa orang meyakini jika memahami liriknya benar-benar mengandung unsur mistis. Berikut adalah beberapa contoh dari lagu tradisional Jepang warabe uta 1. Tooryanse Tooryanse dinyanyikan saat anak-anak memainkan permainan tradisional Jepang. Permainan ini dilakukan oleh dua anak yang saling berhadapan, lalu mereka berpegangan tangan dan membentuk lengkungan. Anak-anak lainnya berjalan di bawah melewati lengkungan tersebut. Siapapun yang melewati lengkungan saat lagunya habis, ia akan ditangkap. 2. Teru Teru Bozu Lagu Teru-Teru-Bozu sering dinyanyikan oleh anak-anak saat hujan. Padahal teru-teru-bozu terdiri dari kata “teru” yang artinya bersinar dan “bozu” yang artinya biarawan Budha. Namun teru-teru-bozu juga dapat dimaknai sebagai ungkapan rasa sayang kepada anak-anak kecil. Saat menyanyikan lagu ini, anak-anak menggantungkan boneka kecil tradisional Jepang dari tisu. Mereka bernyanyi sambil berharap cuaca kembali cerah. 3. Mukashi-Banashi no Uta Lagu anak-anak ini berasal dari cerita rakyat Jepang, seperti Momotaro, Urashima Taro, dan sebagainya. Meskipun lagu-lagunya berasal dari cerita rakyat, mukashi-banashi no uta masih terkenal sampai dengan anak-anak zaman sekarang. Lirik dan nadanya begitu riang sehingga siapapun yang menyanyikannya pasti dapat merasa gembira. 4. Fuyu no Uta Satu lagi, lagu tradisional Jepang untuk anak-anak adalah fuyu no uta. Lagu ini dinyanyikan saat musim dingin, khususnya saat turun salju. Ketika mereka tidak bisa bermain keluar, anak-anak bernyanyi dari dalam rumah. Liriknya menggambarkan kondisi di luar rumah yang saljunya turun lebat hingga menutupi gunung, ladang, dan pepohonan. Anak-anak pun berharap esok hari cerah supaya bisa berlarian keluar rumah. Alat Musik Tradisional yang Unik Saat membahas lagu tradisional Jepang rasanya kurang lengkap kalau tidak mengulas alat-alat musik tradisionalnya juga. Alat-alat musik ini tidak hanya unik, tetapi juga mampu mengeluarkan suara-suara yang indah. Meski tidak semua orang Jepang saat ini bisa memainkannya, namun alat-alat musik tradisional masih dijumpai pada berbagai pertunjukkan. Inilah diantaranya yang masih digunakan sampai sekarang 1. Kotsuzumi Alat musik ini tidak boleh ketinggalan saat pertunjukkan noh. Fungsinya untuk melengkapi naga uta lagu yang menjadi latar belakang musik pertunjukkan tersebut. Bentuknya mirip gendang sehingga cara memainkannya dengan ditabuh. Suara yang dihasilkan akan berbeda-beda kalau dipukul di bagian tepi atau tengah. Sesekali si penabuh akan berteriak di tengah permainannya. 2. Shamisen Shamisen sudah terkenal sejak abad ke-17 dan hingga kini dipergunakan dalam acara festival budaya, pertunjukkan teater dan tari, dan berbagai kesenian tradisional lainnya. Bentuknya seperti gitar namun lehernya lebih panjang. Terdapat tiga senar yang dimainkan dengan cara dipetik menggunakan bachi pick khusus. Para geisha harus mampu memainkan shamisen karena ini salah satu cara untuk menghibur para tamu. 3. Koto Koto sebenarnya alat musik dari Tiongkok. Baru masuk ke Jepang di sekitar abad ke-7 atau 8. Kalau di Indonesia bentuknya persis seperti kecapi. Dulu, senar pada koto hanya berjumlah lima. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan musik Jepang mengalami banyak perkembangan, maka bertambah menjadi tujuh, kemudian dua belas, hingga kini menjadi tiga belas. Rangkanya terbuat dari kayu dengan panjang mencapai kurang lebih 180 cm. 4. Biwa Mirip seperti shamisen, namun biwa lebih mirip seperti gitar. Kalau shamisen lehernya panjang dan tubuhnya kotak kecil, sedangkan biwa kebalikannya. Namun cara memainkannya sama, yakni dengan cara dipetik menggunakan bachi. Biwa dibawa masuk ke Jepang dari Persia sebelum periode Nara. Ada tiga variasi dari biwa, yaitu gaku biwa, chikuzen biwa, dan biwa satsuma. 5. Shakuhachi Dulu, shakuhachi sangat terkenal di kalangan bangsawan. Alat musik dari bambu ini berbentuk suling dengan lima atau enam lubang, tergantung pada panjang dan pendeknya. Masuk ke Jepang pada abad ke-8, kemudian banyak dimainkan pada pertunjukkan gagaku. Namun sejak abad ke-12 shakuhachi tidak ada lagi dalam pertunjukkan tersebut. Walaupun begitu, alat musik ini sekarang mulai populer lagi dimainkan bersama shamisen. Lagu tradisional Jepang merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakatnya. Ini tidak dapat dipisahkan karena menjadi identitas mereka secara kenegaraan dan juga wilayah. Setiap wilayah di Jepang memiliki lagu rakyatnya sendiri berdasarkan fenomena sehari-hari. Maka tak heran kalau Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan tradisinya. Baca juga Mengenal Alat Musik Jepang Tradisional. Tetap Eksis di Tengah Perkembangan Budaya Modern liriklirik lagu ini. Ichiro Nakano mengemukakan bahwa lagu-lagu bertemakan sakura ini sangat digemari oleh orang Jepang dengan beberapa alasan. Pertama, orang Jepang merasakan adanya suatu spirit atau semangat dari orang Jepang yang terkandung di dalam lirik 25 Ichiro Nakano, 101 Favorite Songs Taught in Japanese Schools (Tokyo: The Japan Perkembangan industri musik dan lagu-lagu di Jepang cukup pesat sehingga banyak dikenal di industri musik global. Jepang yang terkenal dengan kultur yang sangat kental juga tidak tertinggal dalam musik dan lagu. Beberapa lagu Jepang yang tentu saja harus diketahui untuk menambah wawasan adalah lagu anak, lagu rakyat dan lagu tradisionalnya. Siapa sangka kalau kita bisa mengambil beberapa nilai budaya dari lagu Jepang itu sendiri loh! Daftar Isi Industri Musik Jepang Lagu Jepang Anak-Anak Lagu Rakyat di Jepang Lagu Tradisional Jepang Industri Musik Jepang Industri musik di Jepang mengalami perkembangan yang cukup pesat terlihat dari munculnya berbagai jenis musik. Awalnya musik di Jepang hanya bersifat tradisional dengan iringan alat musik tradisional dan lagu Jepang yang penuh makna mendalam. Namun seiring perkembangannya, musik di Jepang mendapatkan pengaruh dari musik-musik western yang membaur dengan musik tradisional. Lagu Jepang dulunya hanya dapat didengarkan melalui piring hitam saja, namun sekarang sudah banyak media lain untuk mendengarkannya. Meskipun begitu, eksistensi lagu dan musik Jepang tradisional masih kokoh bahkan hingga saat ini. Hal ini karena masyarakat Jepang memegang teguh adat dan budaya asli mereka dan melestarikannya melalui acara-acara besar. Artikel Pilihan Lagu Jepang Anak-Anak Seperti kebanyakan Negara lain di dunia, Jepang juga memiliki lagu-lagu anak-anak yang diperdengarkan untuk anak-anak. Lagu Jepang untuk anak-anak awalnya berasal dari sajak yang kemudian diiringi dengan musik serta irama. Umumnya lagu ini dibuat dengan lirik yang mudah dan mudah diingat dan dikenang sepanjang hidup dan bisa dinyanyikan oleh semua orang. 1. Lagu Musim Semi Lagu Jepang untuk anak-anak biasanya dibuat dalam beberapa jenis, diantaranya berdasarkan musim yang berlangsung di Jepang. Untuk lagu musim semi biasanya berisi lirik-lirik yang menggambarkan keindahan musim semi itu sendiri yang ditulis dalam lirik yang mudah musim semi yang dimaksudkan adalah semua hal yang berhubungan musim semi. Banyak lagu anak-anak musim semi yang menggambarkan pemandangan dan peristiwa saat musim semi seperti sungai atau pemandangan bunga sakura. Kupu-kupu, angin musim semi, koinobori, dan hal-hal esensial musim semi lainnya tidak luput dinyanyikan dalam lirik. Selain itu ucapan-ucapan selamat atas datangnya musim semi serta festival-festival yang diadakan di musim semi juga termasuk dalam lagu anak musim semi. 2. Lagu Musim Panas Tidak jauh berbeda dengan lagu musim semi untuk anak-anak, di Jepang juga ada lagu musim panas yang menggambarkan suasana musim panas. Lirik-lirik yang tertuang dalam lagu musim panas ini juga berupa penggambaran musim panas seperti lautan atau hal-hal yang dilakukan di laut. Selain itu beberapa lagu juga menggambarkan festival musim panas di Jepang serta kenangan yang menjadi ikon musim panas. Semua lagu ini tentu saja sangat mudah diingat apalagi liriknya yang tidak terlalu panjang dan irama yang cenderung mudah. 3. Lagu Musim Gugur Lagu selanjutnya yang biasanya dinyanyikan oleh anak-anak dan orang-orang di Jepang adalah lagu mengenai musim gugur. Biasanya lagu ini mengandung lirik yang menunjukkan akan kegembiraan anak-anak dan masyarakat Jepang menyambut datangnya musim gugur di Negara mereka seperti menggambarkan memerahnya daun momiji, rumput kering, dan lain-lain. Mulai dari lagu-lagu sambutan, festival dan hampir semua suasana musim gugur tergambar dalam lagu ini. 4. Lagu Musim Dingin Lagu Jepang anak-anak juga tergambar dalam lagu musim dingin di Jepang. Membahas mengenai lagu musim dingin anak-anak, ini tidak jauh-jauh dari salju dan cuaca yang membuat menggigil. Untuk itu lagu ini biasanya berisi hal-hal tentang salju, suasana musim dingin hingga lagu-lagu untuk menyambut natal sebagai acara yang identik dengan musim dingin*. Lagu Rakyat di Jepang Selain lagu anak, Jepang juga memiliki lagu-lagu rakyat yang khas seperti di Negara-negara pada umumnya. Lagu rakyat Jepang secara umum tidak jauh dari kisah atau perjalanan hidup masyarakatnya serta budaya yang mereka miliki. 1. Diklasifikasikan Berdasarkan Prefektur Lagu Jepang umumnya diklasifikasikan berdasarkan prefektur atau beberapa daerah di Jepang. Seperti halnya Indonesia yang memiliki lagu rakyat di setiap daerah, Jepang juga memiliki hal yang sama. Setiap prefektur di Jepang juga memiliki lagu rakyat tersendiri yang khas dengan irama yang berbeda. 2. Diiringi Musik Tradisional Sebelum budaya barat serta pengaruhnya masuk di Jepang, musik Jepang hanya menggunakan musik-musik tradisional dari alat tradisional pula. Musik tradisional memang lebih sederhana, namun mampu membuat nyanyian terdengar lebih indah saat dinyanyikan. 3. Dinyanyikan Dengan Tekanan yang Khas Dulunya, lagu-lagu rakyat di Jepang dinyanyikan dengan tekanan yang berbeda-beda. Biasanya, hal ini dapat dilihat dari asal lagu tersebut misal dari Hokkaido atau prefektur Jepang lainnya. Biasanya ada kata yang mendapatkan penekanan sebagai variasi irama dan membangun suasana dalam lagu. Lagu Tradisional Jepang Pembahasan selanjutnya adalah lagu tradisional di Jepang yang juga dibagi dalam beberapa macam. Umumnya lagu-lagu tradisional Jepang ini biasa disebut dengan Min’yo yang diiringi oleh musik-musik tradisional khas Jepang. Berikut beberapa jenis lagu tradisional Jepang yang umum dijumpai. 1. Lagu Anak Lagu tradisional Jepang yang pertama adalah lagu anak yang memiliki lirik dan irama yang sangat sederhana. Jenis lagu ini paling sering dinyanyikan karena sudah membekas dalam ingatan masyarakat Jepang secara umum. Seperti lagu anak pada umumnya, jenis ini biasanya diperkenalkan kepada anak sedari kecil untuk memperkenalkan budaya tradisional di negaranya. 2. Lagu Religi Jenis lagu tradisional selanjutnya adalah lagu yang bernuansa religi atau keagamaan. Jepang merupakan Negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Shinto dan Buddha. Untuk itu, lagu-lagu religi yang kemudian tercipta dan dinyanyikan adalah lagu yang berisi pujian-pujian terhadap Kami. Selain itu, lagu religi di Jepang juga memuat berbagai hal mengenai agama yang dianut oleh Negara matahari terbit ini. Biasanya lagu religi di Jepang ditampilkan bersama iringan musik tradisional untuk perayaan keagamaan di kuil-kuil. 3. Lagu Perayaan Jenis lagu selanjutnya adalah lagu yang berhubungan dengan perayaan-perayaan yang ada di negeri sakura. Tidak mengherankan lagi jika Jepang banyak merayakan acara-acara sepanjang tahun untuk memperingati peristiwa-peristiwa yang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat setempat. Bagi yang pernah menyaksikan perayaan di Jepang pasti sering mendengarkan lagu-lagu yang disenandungkan oleh masyarakat Jepang. Lagu Jepang untuk perayaan berbeda dengan lagu religi yang juga dinyanyikan saat ada perayaan. Biasanya lagu religi hanya dinyanyikan untuk perayaan keagamaan, sedangkan lagu perayaan biasanya lebih umum untuk perayaan seperti festival menyambut pergantian musim. Selain itu, lagu perayaan juga akan sering didengar saat acara-acara pernikahan di Jepang. 4. Lagu Kerja Selanjutnya, ada lagu kerja yang juga termasuk dalam klasifikasi lagu tradisional di Jepang. Seperti namanya, lagu kerja ini mengandung ungkapan-ungkapan mengenai kegiatan masyarakat Jepang pada umumnya. Beberapa lagu kerja yang mengangkat tentang kehidupan masyarakat Jepang seperti petani yang bekerja di sawah atau para nelayan yang berlayar di laut. Lagu kerja biasanya memiliki lirik yang lebih panjang dibanding lagu-lagu anak. Hal ini karena lagu kerja biasanya memuat tentang penggambaran jenis pekerjaan yang dilakukan. Para petani atau pekerja biasanya menyanyikan lagu kerja dalam tempo yang lambat saat bekerja. 5. Lagu Perjuangan Terakhir ada lagu perjuangan yang juga masuk dalam jenis lagu tradisional. Lagu ini memuat perjuangan-perjuangan masyarakat Jepang, ksatria, hingga prajurit-prajurit Jepang. Tempo untuk lagu perjuangan biasanya lambat dan kadang cepat untuk menunjukkan semangat juang. Itulah informasi seputar lagu Jepang yang menjadi pembahasan kali ini. Industri musik di Jepang berkembang sangat pesat, namun tidak bisa menggeser nilai-nilai tradisional yang sudah tertanam pada masyarakat. Semoga ulasan kali ini bisa menambah wawasan pembaca mengenai budaya Jepang. Baca juga Budaya Politik Jepang Mengenal Perpolitikan di Negeri Sakura BakiakJepang atau kerap disebut dengan geta, merupakan sandal tradisional Negeri sakura yang terbuat dari kayu. Biasanya, alas kaki ini dipadankan dengan kimono. Jika ingin membeli produk ini sebagai oleh-oleh, Anda harus mengetahui bentuknya terlebih dahulu agar tidak salah membelinya. Geta untuk pria, didesain dengan bentuk persegi empat. ABSTRAK Skripsi ini membahas sifat naturalis orang Jepang yang tecermin dalam lirik-lirik lagu Jepang populer melalui penggunaan istilah sakura sebagai simbol. Skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu mengumpulkan lirik-lirik lagu sebagai data utama dan data-data lain yang relevan terhadap penelitian dan kemudian dianalisis dengan teori. Sedangkan teori yang digunakan dalam bab analisis adalah teori yang dikemukakan oleh Nakamura Hajime dalam bukunya yang berjudul Nihonjin no Shiih?h?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang Jepang dewasa ini masih menanamkan sifat naturalis yang tecermin dalam lirik-lirik lagu Jepang populer. Kata kunci naturalisme, lirik lagu Jepang populer, sakura. BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang sangat menghargai alam. Kehidupan mereka selalu berkaitan dengan alam. Bagi mereka, alam merupakan sesuatu hal yang penting dan harus dihargai. Sikap menghargai alam ini merupakan karakteristik yang khas dari kebudayaan masyarakat Jepang. 1 Sikap ini berada dalam pemikiran orang Jepang berupa penilaian dan pemahaman terhadap berbagai gejala alam yang mengitari kehidupan mereka dan sebagai bagian dari pengalaman hidup mereka. Karakter orang Jepang yang mencintai alam ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Nakamura Hajime 1911-1999, yaitu seorang pakar dalam Buddhisme Jepang dalam bukunya yang berjudul Nihonjin no Shiih?h?. Ia mengatakan bahwa Nihonjin wa, ooku shizen wo aishi, akogareta. Karera wa ifuku no moy? ni kach?kusaki wo kaki, ry?ri wa dekirudake shizen no mama no katachi wosonch?suru. Jy?ky? ni tsuitemitemo, tokonoma ni ikebana ya bonsai wo oki, fusuma ni mo shibashiba kansona kach? wo kaku. Terjemahan Orang Jepang sangat mencintai dan mengagumi alam. Mereka menghiasi baju mereka dengan hiasan bergambar bunga, burung dan rerumputan dan dalam masakan sedapat mungkin menghargai bentuk alami yang apa adanya. Di tempat tinggal pun mereka menempatkan ikebana dan bonsai di dalam tokonoma suatu ruangan kecil di dalam kamar dan melukis gambar bunga dan burung yang sederhana di pintu geser yang disebut dengan fusuma. Pernyataan Nakamura di atas mencerminkan bahwa kebudayaan mereka tidak terlepas dari alam dan diekspresikan sebagaimana adanya. Orang Jepang memberikan dekorasi, baik pada kimono maupun pada fusuma dengan motif alam, seperti sakura, bambu dan daun momiji. Makanan yang disajikan pun dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai benda-benda alam dan diwarnai sealami mungkin. Musim, yang juga bagian dari alam, merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan oleh orang Jepang. Musim di Jepang terdiri atas empat musim, yaitu haru musim semi, natsu musim panas, aki musim gugur dan fuyu musim dingin. Musim telah mempengaruhi kehidupan orang Jepang sehari-hari. Mereka selalu mengadakan bunkasai festival di setiap musimnya. Begitu pula dengan motif pada peralatan makan, pakaian yang mereka kenakan dan bahkan bentuk wagashi kue khas Jepang selalu berganti mengikuti musim yang sedang bergulir. Hal ini merupakan sebagian dari bentuk apresiasidan rasa cinta mereka terhadap alam, khususnya musim. Hubungan orang Jepang terhadap alam ini erat kaitannya dengan adanya suatu paham. Paham ini disebut dengan naturalisme atau dalam bahasa Jepang disebut dengan shizenshugi Menurut Kamus Bahasa Jepang K?jien, naturalisme adalah Shizenshugi subete wo shizen ni kaeshi, shizen ni makaseru tachiba. 1. tetsu busshitsutekishizen wo yuiitsu mata wa konpon no genri tominashi, seishingensh? wo mo fukumete issai no gensh?. Katei wo, kono y?na shizen no shosan to kangaeru tachiba. … 2. bungakude, ris?ka wo okonawazu, sh?aku, samatsuna mono wo imazu, genjitsu wo tada aru ga mama ni utsushitorukoto wo mokuhy? to surutachiba. ………….. marukusushugi nado no keijitsuron ni oite …. ? riarizumu. Terjemahan Naturalisme suatu pandangan bahwa semuanya terpulang pada alam dan semuanya diserahkan kepada alam. 1. filsafat Pemikiran yang berporos kepada proses dan fenomena termasuk di dalamnya fenomena spiritual melihat hal ini sebagai prinsip dasar. 2. Pandangan naturalisme dalam kesusastraan, bertujuan untuk mengemukakan sesuatu apa adanya, tidak menuntut sesuatu yang ideal dan tidak meremehkan atau menyepelekan sesuatu. … Di dalam teori kesenian, marksisme…. ? realisme. Orang Jepang menghargai sesuatu yang bersifat alami. Nakamura Hajime, seorang filsuf Jepang yang banyak melakukan penelitian tentang kebudayaan Jepang ditinjau dari sudut pandang agama Buddhanya, mengemukakan bahwa orang Jepang memandang dunia fenomena sebagai sesuatu yang mutlak. Mutlak adalah ada dan alam merupakan hal yang mutlak. Oleh sebab itu, mereka memandang dan mengakui keberadaan alam sekitar sebagai sesuatu yang mutlak. Pandangan orang Jepang bahwa fenomena alam adalah mutlak telah mengakar kuat dalam tradisi orang Jepang. 4 Orang Jepang juga menghargai sifat alamiah manusia. Mereka beranggapan bahwa keinginan atau sifat manusia sebagai sesuatu yang alami dan bersifat mutlak. 5 Keinginan manusia untuk naik pangkat, menjadi kaya, mengkonsumsi daging dan minum minuman keras atau bahkan ingin melakukan seks sebelum menikah, tidak dipermasalahkan di dalam ajaran Buddha Jepang. Semua semata-mata karena hal ini dianggap sebagai bagian dari kealamian manusia Masyarakat Jepang memiliki hubungan erat dengan alam termasuk isinya yang berupa tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan hidup bersama-sama dengan manusia di muka bumi ini. Manusia dengan alam memiliki kedudukan yang sama. Oleh karena itu, alam adalah mitra yang sejajar di dunia ini. Iwao Matsuhara mengemukakan bahwa masyarakat Jepang memperlakukan alam sama seperti mereka memperlakukan sesama manusia. Keindahan alam yang ada merupakan hasil dari perbuatan manusia yang menjunjung tinggi alam. Hubungan yang dekat antara manusia dengan alam ini dapat menyebabkan alam di negeri Jepang dipandang sangat indah. 6 Orang Jepang juga mengadakan upacara pemakaman bagi hewan peliharaan mereka yang mati atau dalam bahasa Jepang disebut dengan petto sougi. Dengan perlakuan seperti ini, maka tidak mengherankan alam yang dijunjung tinggi ini dapat berkembang biak dan tumbuh dengan indah. Kedekatan orang Jepang dengan alam menimbulkan rasa kagum dan cinta terhadap alam. Rasa kagum dan cinta ini banyak dituangkan ke dalam kesenian dan kebudayaan Jepang. Dengan demikian, kesenian Jepang mencerminkan betapa orang Jepang sangat mencintai alam. Nakamura berpendapat bahwa kecintaan orang Jepang terhadap alam juga digambarkan melalui karya-karya sastra mereka. Penyair-penyair Jepang kerap kali mengangkat tema mengenai alam dalam puisi-puisi mereka. Ia memberi contoh haiku, yaitu puisi pendek yang terdiri dari 17 mora suku kata, yang isinya tidak mungkin terlepas dari Pada dasarnya lirik lagu adalah sebuah puisi. Definisi lirik sebagaimana yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karya sastra atau puisi yang berisi curahan perasaan Mengacu pada definisi ini, dapat dikatakan lirik lagu adalah puisi atau syair yang menggambarkan curahan perasaan penggubah dalam lagu. Lirik lagu Jepang berkaitan dengan kejadian yang dialami dan dirasakan oleh orang Jepang; seperti mengenai perasaan cinta, baik itu senang karena jatuh cinta maupun sedih karena patah hati, perpisahan, persahabatan, kehidupan masyarakat dan hubungan anak-anak muda dalam hubungan romantis. Lirik-lirik ini tidak terlepas dari alam. Kejadian yang dialami dan dirasakan oleh penggubah lagu Jepang digambarkan dengan penggunaan istilah unsur alam sebagai simbol dalam liriknya. 9 Hiroshi Minami yang menganalisis lagu Jepang populer pada tahun 1990-an, mengatakan hal yang senada, yaitu There are many Japanese songs in which grammatical subject and humanrelational expressions are very ambiguous. The feelings and thoughts of the hero are expressed indirectly by descriptions of nature. 10 Terjemahan Banyak dari lagu Jepang yang pemakaian subjek gramatikal dan ekspresi untuk hubungan antar manusia sangat ambigu atau mengandung kedwiartian. Perasaan dan pandangan terhadap pahlawan seseorang yang disanjung diungkapkan secara tidak langsung melalui deskripsi tentang alam. Di antara unsur-unsur alam, yang menjadi topik bahasan dalam analisis lirik-lirik lagu di sini adalah istilah sakura. Bunga sakura disukai dan dikagumi oleh orang Jepang. Mekarnya bunga sakura, yaitu sekitar bulan Maret hingga bulan April, menjadi tanda datangnya musim semi. Pohon sakura tumbuh subur di Jepang dan memiliki ratusan jenis varietas. Jenis bunga sakura yang paling terkenal adalah jenis somei yoshino. Orang Jepang selalu menyempatkan diri untuk melakukan ohanami setiap musim semi. Ohanami merupakan suatu acara penyambutan mekarnya bunga sakura pada musim semi di Jepang. Ohanami telah dilakukan sejak zaman Heian oleh kalangan bangsawan untuk menikmati mekarnya bunga sakura. Kini orang Jepang melakukan ohanami dengan berkumpul bersama keluarga, teman, dan rekan kerja di bawah pohon sakura sambil makan makanan yang telah mereka bawa, seperti bent? nasi kotak, onigiri nasi kepal, dan dango kue bulat yang terbuat dari ketan. Mereka juga merayakannya dengan minum sake, bernyanyi-nyanyi dan ada juga yang membaca puisi. Selain itu, mereka juga menikmati sejuknya angin musim semi yang berhembus di antara pepohonan sakura. Keindahan bunga sakura menjadi sumber inspirasi orang Jepang. Sakura banyak dijadikan obyek dalam lukisan dan foto. Sakura pun dijadikan motif yang tertera mulai dari kimono, saputangan, peralatan dapur, kertas dinding hingga makanan. Pada saat musim semi, bunga sakura bermekaran memenuhi jalanan, taman dan pegunungan di Jepang, menambah semarak pemandangan alam Jepang. Bunga sakura merupakan bunga nasional negara Jepang. Sebagaimana yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Jepang, koujien Korai, hana? to sh?serare, nihon ni kokka toshi, furuku wa ”hana” toieba sakura wo sashita. Terjemahan Sejak dahulu, selain disebut sebagai raja bunga dan menjadi bunga nasional Jepang, dulu, yang disebut dengan bunga selalu merujuk kepada bunga sakura. Mekarnya bunga sakura dianggap sebagai simbol awal dan akhir berbagai kegiatan. Di Jepang awal dan akhir kegiatan akademik adalah pada saat musim semi. Begitu pula akan menjadi awal dan akhir dari kegiatan bekerja seorang orang gajian. Selain itu, sakura menyimbolkan harapan akan kebahagiaan dan kemakmuran. Sejak zaman dulu, orang Jepang memulai masa cocok tanam padi pada saat musim semi yang bertepatan dengan mekarnya bunga sakura. Mereka memiliki anggapan bahwa bunga sakura yang mekar dengan baik menandakan benih-benih padi yang mereka tanam dapat dipanen dengan baik pula. Mekarnya bunga sakura dengan baik juga menandakan empat musim dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di setiap musimnya akan bergulir dan berjalan dengan baik selama satu tahun. Akan tetapi di sisi lain, sakura kerap kali diasosiasikan dengan kematian. 12 Simbol kematian ini berkaitan dengan gugurnya bunga sakura setelah mekar hanya sekitar seminggu, atau bahkan hanya beberapa hari saja. Stuart D. B. Picken mengemukakan Fallen cherry blossoms floating on the water are a reminder of the fundamental Buddhist truth that perfection is unattainable because life is transient and all things are in an endless state of flux. 13 Terjemahan Bunga sakura yang telah gugur dan jatuh di atas permukaan air menjadi suatu gambaran akan dasar pemikiran Buddha bahwa kesempurnaan tidak dapat dicapai karena kehidupan ini berlangsung hanya sementara dan semua hal terus berubah-ubah. Mekarnya bunga sakura dalam waktu singkat ini menyimbolkan muj? atau ketidakabadian. Muj? merupakan salah satu ajaran agama Buddha dan menjadi salah satu inti pemikiran di dalam budaya Jepang. Puisi Jepang banyak yang mengeksperesikan kehidupan yang tidak Lirik lagu yang akan menjadi bahan analisis dalam skripsi ini diambil dari lirik-lirik lagu Jepang populer. Lirik-lirik ini termasuk bagian dalam lagu populer yang lagu-lagu ini merupakan salah satu bentuk budaya pop atau budaya populer yang berkembang di Jepang. Menurut John Clammer, istilah budaya populer dalam bahasa Jepang adalah taishu bunka atau budaya massa. Pengertian ini mengacu kepada budaya yang menyebar luas ke masyarakat sebagai kelompok massa. 15 Budaya populer Jepang meliputi berbagai macam bidang, seperti seni, olahraga, teknologi dan musik. Hasilnya dapat dilihat dari belasan judul film anime atau animasi yang ditayangkan tiap minggu, seperti sirkulasi ratusan ribu eksemplar manga atau buku komik per bulan, puluhan dorama atau drama televisi dan juga jutaan keping album musik populer Jepang yang terjual. Musik populer Jepang disebut dengan kay?kyoku mulai berkembang di Jepang pada tahun Jenis musik ini merupakan perpaduan unsur-unsur musik Barat dan bernuansa Jepang modern. Unsur dari barat adalah penggunaan alat musik dari barat, seperti gitar listrik, piano, drum, dsb. Walaupun banyak mengambil unsur dari barat, masih ada juga unsur Jepang yang digunakan. Selain penggunaan bahasa Jepang yang dominan di dalam liriknya, ada juga penggunaan alat-alat musik tradisional Jepang seperti shamisen dan koto, sebagai alat musik tambahan. Kay?kyoku memiliki beberapa karakteristik, yaitu 1 komposer dan penulis lirik adalah orang yang terkenal; 2 lagunya banyak disebarluaskan melalui media massa, seperti televisi, radio, rekaman; 3 rata-rata jangka waktu periode ketika lagu tersebut sering didengar melalui media massa dan dijual rekamannya terbilang pendek, biasanya hanya beberapa Kay?kyoku terdiri dari enka18 , J-pop Japan pop, new music 19dan gunka20 . Kay?kyoku berkembang pesat dan menjadi kegemaran masyarakat tidak hanya di dalam negeri dan daerah Asia, melainkan hingga sampai ke Amerika, Eropa bahkan Amerika Latin. Lagu-lagu Jepang ini yang merupakan produk dari kebudayaan massa menandakan bahwa lagu-lagu ini populer, khususnya di kalangan anak muda Jepang. Lirik-lirik lagunya pun termasuk menjadi suatu hal yang dikonsumsi secara massal. Selain menyanyi, anak-anak muda Jepang ini juga menggubah lirik lagunya. Dalam lirik lagu mereka, alam tak luput dari perhatian mereka untuk dituangkan ke dalamnya. Perasaan mereka dituangkan dan diungkapkan melalui simbol dari unsur alam dalam lirik-lirik lagu Jepang populer. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Jepang yang hidup dalam alam lingkungan modern dewasa ini masih bersifat naturalis dalam kehidupan mereka yang tecermin dalam lirik lagu populer. Untuk memesan judul-judul SKRIPSI / TESIS atau mencari judul-judul yang lain silahkan hubungi Customer Service kami, dengan nomor kontak AS atau BBM 5E1D5370 liriklagu kana-boon - sakura no uta : さくらが好きだと君は言った だけど僕は思うんだ。 「この花よりも綺麗な花が目の前に咲いてる」 なんてね。 ジョークの一つも言えずに僕は子供だった 情けなくなるなぁ いつも口から出るのはメロディー 簡単な台詞も言い出せなくて 国道沿いを歩いて君と Lagu Tradisional Jepang - Sakura Sakura + Terjemahan Bahasa Indonesia Konnichiwa Mina San! Perkenalkan namaku Yoga, ini adalah pertama kali ku belajar membuat blog. Hari ini aku akan membagikan satu lagu tradisional yang berasal dari jepang, berjudul " Sakura Sakura ". Lagu ini menggambarkan musim dimana bunga sakura tumbuh yaitu musim semi. Lagu ini popular sejak zaman Edo dan Meiji dan pernah dipilih untuk Nihon no Uta Hyakusen atau koleksi lagu Jepang. Sumber Wikipedia Nah, karena kita sudah tau secara garis besar tentang lagu ini. Langsung saja masuk ke lirik lagu. Aku akan membagikan dua versi lirik yaitu versi Jepang romaji dan versi Indonesia. Romaji Indonesia Sakura Sakura Sakura Sakura Noyama mo sato mo Di pegunungan dan desa Mi watasu kagiri Sejauh mata memandang Kasumi ka kumo ka Kabut atau ataukah awan? Asahi ni niou Aroma di pagi hari Sakura Sakura Sakura Sakura Hana zakari Bunga mekarlah Sakura Sakura Sakura Sakura Yayoi no sora wa Sepanjang langit musim semi Mi watasu kagiri Sejauh mata memandang Kasumi ka kumo ka Kabut ataukah awan? Nioi zo izuru Aroma yang bertebaran Izaya izaya Cepatlah cepatlah Mi ni yukan Pergi tuk memandang Sakura Sakura Youtube Sekian yang dapat aku bagikan semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan Bila ada kesalahan mohon dimaafkan. それでは、またね~ Hasilpenelitian menunjukkan bahwa orang Jepang dewasa ini masih menanamkan sifat naturalis yang tecermin dalam lirik-lirik lagu Jepang populer. Kata kunci: naturalisme, lirik lagu Jepang populer, sakura. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang sangat menghargai alam. Kehidupan mereka selalu berkaitan Kikoete kuru yo Sakura hirahira maiorite ochite Yureru omoi no take wo dakishimeta Kimi no haru ni negaishi ano yume wa Ima mo miete iru yo Sakura maichiru Kaki kaketa tegami ni wa "Genki de iru yo" to Chiisana uso wa misukasareru, nee? Meguri yuku kono machi mo Haru wo ukeirete Kotoshi mo ano hana ga tsubomi wo hiraku Kimi ga inai hibi wo koete Atashi mo otona ni natte iku Kouyatte subete wasurete iku no ka na? "Hontou ni suki dattan da" Sakura ni te wo nobasu kono omoi ga Ima haru ni tsutsuma rete iku yo Sakura hirahira maiorite ochite Yureru omoi no take wo dakiyoseta Kimi ga kureshi tsuyoki ano kotoba wa Ima mo mune ni nokoru Sakura maiyuku Sakura hirahira maiorite ochite Yureru omoi no take wo dakishimeta Tooki haru ni yume mi shi ano hibi wa Sora ni kiete iku yo Sakura hirahira maiorite ochite Haru no sono mukou e to aruki dasu Kimi to haru ni chikai shi kono yume wo Tsuyoku mune ni daite Sakura maichiru ~English~ {Cherry Blossom} Cherry blossom is fallin' and dancing in the air Hugging my vibrating feelin' Dreams that we dreamed in that spring Until now I'm still can see it Cherry blossom is dancing From the train I can see Something from my past The big bridge that we passed together At the time of graduation arrived You left this town In the riverside that full of colour, I was searching at the day The spring is over And we take the separate way My future is fully developed But filled me with fear At the window of Odakyuu's train Cherry blossom is reflected once again Your voice in my heart Is audible by me Cherry blossom is fallin' and dancing in the air Hugging my vibrating feelin' Dreams that we dreamed in that spring Until now I'm still can see it Cherry blossom is dancing I'm writing my letter for you That says, "I'm fine" But you know it's a lie, right? Time has passed, and also this town, Enter the spring This year the petals will open again Every time I through day by day without you I'm going to grow up and become mature Will I forget everything? "Actually I like you" My hands hold the cherry blossom Now my love is wrapped by the spring Cherry blossom is fallin' and dancing Hugging my vibrating feelin' Until now, the encouragement words that you have given to me Stored in my heart Cherry blossom is dancing Cherry blossom is fallin' and dancing Hugging my vibrating feelin' The spring days away that I dreamd Disappeared into the sky Cherry blossom is fallin' and dancing I'm walkin' forward whatever that waitin' me after the spring My promise to you in the spring at the time I'll hold it in my chest Cherry blossom is dancing ~Indonesia~ {Bunga Sakura} Bunga sakura berjatuhan dan menari-nari di udara Memeluk perasaanku yang bergetar Mimpi yang kita impikan di musim semi kala itu Hingga kini aku masih bisa melihatnya Bunga sakura menari-nari Dari kereta api aku bisa melihat Sesuatu sari masa laluku Jembatan besar yang kita lewati bersama Di waktu kelulusan tiba Kau meninggalkan kota ini Di tepi sungai yang penuh warna, aku mencari di hari itu Musim semi berakhir Dan kita menempuh jalan yang terpisah Masa depanku berkembang sepenuhnya Tapi memenuhiku dengan ketakutan Di jendela kereta Odakyuu Tahun ini, bunga sakura terpantul sekali lagi Suaramu di dalam hatiku Terdengar olehku Bunga sakura berjatuhan dan menari-nari di udara Memeluk perasaanku yang bergetar Mimpi yang kita impikan di musim semi kala itu Hingga kini aku masih bisa melihatnya Bunga sakura menari-nari Aku menulis suratku padamu Yang berkata, "Aku baik-baik saja" Tapi kau tahu itu bohong, kan? Waktu pun berlalu, dan juga kota ini, Memasuki musim semi Tahun ini kelopak bunga akan terbuka lagi Setiap kali ku melalui hari-hari tanpamu Aku akan tumbuh dan menjadi dewasa Apakah aku akan melupakan segalanya? "Sebenarnya aku menyukaimu" Tanganku menggenggam bunga sakura Sekarang cintaku dibungkus musim semi Bunga sakura berjatuhan dan menari-nari di udara Memeluk perasaanku yang bergetar Hingga kini, kata-kata penyemangat yang kau berikan padaku Tersimpan di dalam hatiku Bunga sakura menari-nari Bunga sakura berjatuhan dan menari-nari di udara Memeluk perasaanku yang bergetar Hari-hari musim semi jauh yang kuimpikan Menghilang menuju ke langit Bunga sakura berjatuhan dan menari-nari di udara Aku berjalan maju apapun yang menungguku setelah musim semi Janjiku padamu di musim semi saat itu Akan kugenggam erat di dadaku Bunga sakura menari-nari
Liriklagu ARASHI - Sakura rilisnya udah lama banget cuy = = gomen ya , hiatus sih bukan karna cape atau banyak kegiatan sih.. ini blog tentah jepang oi --btw tentang lagu ini rilisnya udah lama. maaf karna telah mentelantarkan musik jepang --" btw lagu ini asik banget ternyata. penuh dengan nada yang aneh dan ga nyambung #mungkin bagi
Senin, 26 Desember 2016 Sakura Sakura さくら さくら 桜 桜 野山も里も 見渡す限り 霞か雲か 朝日に匂う 桜 桜 花ざかり 桜 桜 弥生の空は 見渡す限り 霞か雲か 匂いぞ 出ずる いざや いざや Sakura Sakura sakura sakura noyama mo sato mo mi-watasu kagiri kasumi ka kumo ka asahi ni niou sakura sakura hana zakari sakura sakura yayoi no sora wa mi-watasu kagiri kasumi ka kumo ka nioi zo izuru izaya izaya mini yukan Lirik lagu tradisional jepang. Sakura japanese folk song lyric lirik lagu Sakura Sakura さくら さくら 桜 桜 野山も里も 見渡す限り 霞か雲か 朝日に匂う 桜 桜 花ざかり 桜 桜 弥生の空は 見渡す限り 霞か雲か 匂いぞ 出ずる いざや いざや Sakura Sakura sakura sakura noyama mo sato mo mi-watasu kagiri kasumi ka kumo ka asahi ni niou sakura sakura hana zakari sakura sakura yayoi no sora wa mi-watasu kagiri kasumi ka kumo ka nioi zo izuru izaya izaya mini yukan isGjmU.
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/479
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/69
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/447
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/563
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/196
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/490
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/449
  • pd0qkcm5uf.pages.dev/363
  • lirik lagu tradisional jepang sakura